Rabu, 13 Maret 2013

Aliran Skeptisisme


Aliran Skeptisisme

Istilah Skeptisisme diambil dari bahasa Yunani “Skeptomai” yang secara harfiah berarti “saya pikirkan dengan seksama” atau saya lihat dengan teliti”. Kemudian dari situ diturunkan arti yang biasa dihubungkan dengan kata tersebut, yakni “saya meragukan”. menurut Hamdi Zaqzuq dalam bukunya “Tamhid lil Falsafah” asal kata Skeptisisme memiliki arti pemeriksaan dengan seksama atau penelitian dan eksplorasi. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman, kata Skeptisisme memiliki makna yang berbeda, yakni seseorang yang mengambil posisi kognitif (pengetahuan faktual yang empiris) dan memiliki batasan dalam penolakan ilmu pengetahuan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia skep-tis berarti kurang percaya, ragu-ragu (terhadap keberhasilan ajaran dsb). Sedangkan skeptis-isme yaitu aliran (paham) yang memandang sesutau selalu tidak pasti (meragukan, mencurigakan). Jadi secara umum skeptis-isme adalah ketidakpercayaan atau keraguan seseorang terhadap sesuatu yang belum tentu kebenarannya.

Hamdi Zaqzuq dalam bukunya membahas kritikan Socrates terhadap kaum Sofis. Ia menjelaskan 3 teori kaum Sofis terhadap kebenaran pengetahuan:

1.      Tidak ada suatu kebenaran.
2.      Apabla ada suatu kebenaran, maka manusia sebatas apa yang ia ketahui.
3.      Jika kita berasumsi bahwa manusia mengetahui suatu kebenaran, maka ia tidak akan bisa menyampaikan hal tersebut kepada orang lain.

Kemudian Socrates membantah teori tersebut, dengan memberikan 2 pandangan umum:
1.      Pandangan yang menolak kebenaran pengetahun, yakni menolak kemampuan manusia dalam mencapai suatu kebenaran pengetahuan yang hakiki, Kelompok ini disebut kaum skeptik
2. Pandangan yang yang menerima kebenaran pengetahuan, yakni menerima bahwa manusia memiliki kemampuan dalam mencapai kebenaran pengetahuan yang hakiki, Kelompok ini desebut kaum yang percaya dan yakin .

Menurut Hamdi Zaqzuq, penganut aliran Skeptisisme dapat diartikan dengan seorang pemikir yang menolak kebenaran ilmu pengetahuan, entah itu sebagian atau keseluruhan dari ilmu pengetahuan yang ada. Maka orang-orang yang menganut aliran skeptisisme menolak segala bentuk usaha para filosofis untuk mencapai kebenaran ilmu pengetahuan. Aliran Skeptisisme akan selalu menjadi musuh yang mengganggu bagi para filosofis, karena pada intinya mereka ingin merusak filsafat dan pemikiran secara umum.

Menurut Descartes dalam memahami pandangan kaum skeptis dalam mencapai pengetahuan, kebenaran pengetahuan dapat dicapai dengan sikap ragu. Jadi semakin seseorang meragukan pernyataan atau pengetahuan yang mengandung kebenaran maak tidak serta merta diterima, namun diperlukan pengklasifikasian persoalan dari hal yang sederhana hingga batas maksimal (paling rumit). Dari persoalan yang telah didapat, akan dilakukan pemecahan pernasalahan. Setelah didapat pemecahannya maka permasalahan tersebut diperiksa kembali hingga tidak ada celah (kekeliruan) sedikit pun.

Aliran Skeptisisme terbagi menjadi beberapa macam bagian dan ada dua yang paling penting, yakni Skeptisisme menyeluruh dan Skeptisisme parsial (sebagian). Skeptisisme menyeluruh memiliki dua bagian:
1.      Skeptisisme menyeluruh kognitif: ini merupakan bagian dari aliran skeptisisme yang menolak segala bentuk pengetahuan dan pengertian pengetahuan disini memiliki arti yang luas.
2.      Skeptisisme menyeluruh nyata: ini merupakan bagian dari aliran skeptisisme parsial yang lebih menyeluruh dari bagian sebelumnya, skeptisisme disini tidak hanya menolak kemungkinan untuk mengetahui kebenaran, akan tetapi juga menolak hakikat kebenaran itu sendiri.

Skeptisisme parsial juga terbagi menjadi beberapa bagian dan ada dua bagian penting, yakni:
1.      Skeptisisme parsial eksperimen: ini merupakan bagian dari Skeptisisme yang berkaitan dengan dasar ilmu eksperimen. maka bentuk keragu-raguan disini terdapat pada dasar ilmu, ketika berkaitan dengan kemungkinan untuk mencapai ungkapan umum dalam ilmu eksperimen, maka wujud keragu-raguan terdapat pada prediksi. Jika berkaitan dengan kesimpulan pemikiran yang bertolak dengan kaidah, maka bentuk keragu-raguan terdapat pada kesimpulan.
2.      Skeptisisme parsial moral: dari sebab-sebab penting yang mendasari perbedaan pendidikan dan pandangan terhadap moral terdapat pada ajaran yang diperoleh dari agama atau diluar agama, bagi berbagai  masyarakat di berbagai zaman. Bentuk keragu-raguan terhadap moral diiringi dengan keragu-raguan terhadap agama, atau keragu-raguan pada makna dan kepentingannya. Tidak ada pandangan khusus tentang pembahasan ini.

Diantara tokoh-tokoh skeptisisme yang banyak dikenal yaitu, Pyrrho (270 SM-360 SM),  Michel de Montaigne (1533 M- 1592 M) dan Pierre Bayle (1647 M-1706 M). di dalam bukunya, Hamdi Zaqzuq mengutip perkatan David Hume (1711 M-1776 M) yang mengatakan bahwa pentingnya sikap skeptis ilmiah. Ia menganggap itu merupakan hal yang penting pada setiap pembahasan yang jujur, karena hal tersebut dapat membawa pertimbangan lebih lanjut terhadap suatu permasalahan, kehati-hatian dalam berfikir dan terus menguji kebenaran setiap permasalahan.

Hamdi Zaqsuq juga memaparkan kritikan terhadap kaum skeptik, yakni ketika mereka menganggap bahwa seseorang tidak dapat mengetahui sesuatu apapun, maka pernyataan tersebut dapat ditentang dengan pernyataan lain, yakni apakah mereka (kaum Skeptik) benar-benar yakin dengan statement yang mereka lontarkan?.

Apabila mereka menjawab dengan positif, dalam artian mereka setuju dengan hal tersebut, berarti pernyataan mereka merupakan suatu keyakinan dan pengetahuan terhadap hal ini merupakan sesuatu yang mungkin. Ini berarti anggapan kaum skeptik terhadap kemustahilan pengetahuan merupakan anggapan yang salah.
Di dalam agama Islam sendiri diajarkan bahwa sumber ilmu pengetahuan sendiri adalah wahyu atau firman Allah yang terdapat di dalam kitab suci Al-Qur’an dan juga Hadis Nabi. Ini berarti Islam sendiri mengajarkan kepada ummat manusia bahwa ilmu pengetahuan dapat dimiliki oleh setiap manusia ketika ia ingin berusaha untuk mempelajari pengetahuan tersebut, terlepas dengan tabi’at manusia  sebagai makhluk yang tidak luput dari kesalahan.

1 komentar:

  1. Postingannya sudah baik.. tapi mohon ditambahkan inti pemikiran skeptis dari settiap tokoh skeptis yang disebutkan... thanks

    BalasHapus