MASISIR YANG INTELEK DAN DINAMIS
Memasuki masa-masa aktif kuliah, setelah Satu bulan mengisi beragam
kegiatannya pada saat liburan. Masisir kembali dihadapkan dengan banyaknya
aktifitas. Mulai dari acara yang diselenggarakan oleh PPMI sampai dengan acara
yang diselenggarakan oleh Kekeluargaan. Ini merupakan fenomena yang akan terus
terjadi setiap tahunnya di kalangan masisir, ketika satu kegiatan selesai maka
akan banyak kegiatan yang datang menghampiri kita, dan tidak bisa di pungkiri
lagi banyak diantara masisir yang lebih disibukkan dengan kegiatannya di luar
perkuliahan, ketimbang di dalam kampus.
Sebagai seorang mahasiswa, seyogianya kita harus menyikapi hal tersebut dengan cerdas dan lebih
mengedepankan sekala prioritas. Selektif dalam memilih kegiatan ditengah
beragam kegiatan yang ada, haruslah ditanamkan pada benak kita sebagai orang
yang berpendidikan dan memiliki pinsip hidup. Sudah saatnya kita harus berfikir
jangka panjang, langkah kecil menuju langkah-langkah besar. Karena masa depan kita
dapat dilihat dari apa yang akan kita lakukan pada hari esok.
Suatu pekerjaan yang sering dilakukan oleh tiap individu, akan
menjadi suatu kebiasaan dan apabila kebiasaan itu juga dilakukan dan diikuti
oleh banyak orang, maka akan terbentklah suatu miliu. Dan apabila miliu semacam
ini terus dipertahankan, maka akan terbentuk pula sebuah pola hidup yang bertentangan
dengan tugas utama seorang mahasiswa. sampai ia sadar betapa berharganya waktu yang telah ia buang
dan telah ia sia-siakan.
Merupakan suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia, ketika para mahasiswanya
yang menuntut ilmu di luar negri, pulang ke negaranya dengan membawa segudang
ilmu pengetahuan yang siap diaplikasikan untuk mengabdi kepada bangsanya. Tidak
hanya sekedar membanggakan diri kepada masyarakat dengan status kuliahnya di
luar negri, tanpa mengedepankan kualitas keilmuan yang telah didapat.
Semarak aktifitas masisir mewarnai kehidupan setiap pelajar yang
menimba ilmu di mesir ini, karena kita tidak bisa menafikan nasihat yang sering
diucapkan oleh kyai kita yakni “ Fil Harakah Barakah” di dalam
pergerakan maka ada keberkahan. Contoh dari salah satu keberkahan yang didapat
dari suatu pergerakan adalah terjalinnya relasi yang baik antara sesama krabat.
Nabi Muhammad pun telah menjelaskan di dalam hadisnya “ barang siapa yang
ingin dilapangkan dan diluaskan rizkinya maka jalinlah tali silaturahmi “ .
membangun relasi berarti kita menjalin tali silaturahmi sesama muslim, dengan
niat yang baik maka akan tercapai hasil yang baik pula.
Hidup yang diwarnai oleh beragam kesibukan mencerminkan sosok yang
dinamis, yakni penuh semangat dan
pergerakan dalam menjalani setiap aktifitas. Dinamis berarti tidak statis, atau
hidup dalam kepasifan, tanpa pergerakan dan ide-ide cemerlang yang mengirinya. Maka
sifat dinamis inilah yang harus ditanamkan kepada setiap pelajar yang menuntut
ilmu di mesir.
Disamping dinamis, ada satu poin lagi yang tidak kalah pentingnya
dan juga harus ditanamkan pada benak kita, yaitu wawasan intelektual atau bisa
diartikan juga dengan wawasan keilmuan. Ini merupakan hal yang sangat penting
dan menjadi tujuan utama para penuntut ilmu. Maka dari itu urgensi intelektual
jangan sampai di nomor duakan, bahkan dikesampingkan. Karena sampai sekarang
pun bangsa Indonesia masih menghadapi degradasi keilmuan, kecerdasan dan
wawasan intelektual, harus difikirkan dan dicarikan solusi yang paling tepat
untuk keluar dari substansi permasalahan ini.
Bangsa Indonesia sangat membutuhkan, sosok generasi pemimpin yang
dapat merubah bangsa kita menjadi lebih maju, berakhlak, bermoral, dan
berkarakter. Ini merupakan permasalahan yang kompleks dan tidak sederhana, maka
dari itu harus ditanamkan juga pada diri kita rasa nasionalisme terhadap
bangsa, turut prihatin dengan fenomena bangsa yang sedang terjadi. Bangsa Indonesia membutuhkan
sosok generasi pemimpin yang intelek, cerdas dalam menyikapi permasalahan yang
ada, dan berani mengambil resiko. Dari dinamika yang sudah kita ketahui
bersama, seharusnya dapat menjadi sebuah batu loncatan kepada tiap individu
kita, serta menjadi motivasi hidup yang senantiasa dijadikan parameter untuk
meningkatkan kualitas serta kemampuan diri.
Jika kita kembalikan lagi dengan fenomena yang ada sekarang, di
kalangan para masisir. Seharusnya kita harus lebih pandai dalam merancang skenario
kehidupan di negri kinanah ini. Karena pada akhirnya kita sendirilah yang akan
menjalani skenario kehidupan tersebut. Usaha yang paling tepat untuk menghadapi
dinamika yang ada yaitu dengan mensinergikan antara sosok yang intelek dengan
sosok yang dinamis. Karena pada hakikatnya dua hal tersebut saling berkaitan
dan antara satu denngan yang lainnya saling menguatkan. Ketika dua sosok ini
dapat bersinergi, maka akan muncul sosok ideal yang diharapkan oleh bangsa. Yang
akan merubah nasib bangsa kita menjadi seperti yang diharapkan.
Dari serangkaian penjelasan tersebut, dapat kita simpulkan bersama
bahwa sebenarnya kita semua bisa menjadi sosok masisir yang intelek dan
dinamis, karena sebenarnya inilah yang menjadi tujuan kita bersama, ketika kita
aktif dalam kegiatan keorganisasian dan beragam kegiatan diluar perkuliahan,
tidak menghalangi kita untuk terus mengasah wawasan keilmuan kita di bangku
perkuliahan, untuk terus berproses dan menempa diri dengan serangkaian target yang
dirancang. Karena realisasi dalam bermu’amalah dengan krabat atau sahabat, baik
dalam keorganisasian dan aktifitas lainnya didasarkan kepada ilmu yang kita
dapatkan di bangku perkuliahan.
“ ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah” adalah sebuah pepatah arab yang dapat kita pakai sebagai prinsip
hidup yang dapat menjadikan kita manusia yang intelek, dinamis dan dapat
berbanfaat bagi orang banyak. Ternyata tidak hanya sebatas berguna bagi banyak
orang saja, akan tetapi ilmu pengetahuan juga dapat mengangkat derajat ummat
manusia.
Sebagaimaan firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an “ niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang beriman diantaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
( QS: Al-mujadalah : 11)
“
Masa depan kita dapat dilihat dari apa yang akan kita lakukan pada hari esok”
0 komentar:
Posting Komentar