Minggu, 03 Maret 2013

MASISIR YANG INTELEK DAN DINAMIS


MASISIR YANG INTELEK DAN DINAMIS

Memasuki masa-masa aktif kuliah, setelah Satu bulan mengisi beragam kegiatannya pada saat liburan. Masisir kembali dihadapkan dengan banyaknya aktifitas. Mulai dari acara yang diselenggarakan oleh PPMI sampai dengan acara yang diselenggarakan oleh Kekeluargaan. Ini merupakan fenomena yang akan terus terjadi setiap tahunnya di kalangan masisir, ketika satu kegiatan selesai maka akan banyak kegiatan yang datang menghampiri kita, dan tidak bisa di pungkiri lagi banyak diantara masisir yang lebih disibukkan dengan kegiatannya di luar perkuliahan, ketimbang di dalam kampus.

Sebagai seorang mahasiswa, seyogianya kita harus menyikapi  hal tersebut dengan cerdas dan lebih mengedepankan sekala prioritas. Selektif dalam memilih kegiatan ditengah beragam kegiatan yang ada, haruslah ditanamkan pada benak kita sebagai orang yang berpendidikan dan memiliki pinsip hidup. Sudah saatnya kita harus berfikir jangka panjang, langkah kecil menuju langkah-langkah besar. Karena masa depan kita dapat dilihat dari apa yang akan kita lakukan pada hari esok.

Suatu pekerjaan yang sering dilakukan oleh tiap individu, akan menjadi suatu kebiasaan dan apabila kebiasaan itu juga dilakukan dan diikuti oleh banyak orang, maka akan terbentklah suatu miliu. Dan apabila miliu semacam ini terus dipertahankan, maka akan terbentuk pula sebuah pola hidup yang bertentangan dengan tugas utama seorang mahasiswa. sampai ia sadar  betapa berharganya waktu yang telah ia buang dan telah ia sia-siakan.

Merupakan suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia, ketika para mahasiswanya yang menuntut ilmu di luar negri, pulang ke negaranya dengan membawa segudang ilmu pengetahuan yang siap diaplikasikan untuk mengabdi kepada bangsanya. Tidak hanya sekedar membanggakan diri kepada masyarakat dengan status kuliahnya di luar negri, tanpa mengedepankan kualitas keilmuan yang telah didapat.

Semarak aktifitas masisir mewarnai kehidupan setiap pelajar yang menimba ilmu di mesir ini, karena kita tidak bisa menafikan nasihat yang sering diucapkan oleh kyai kita yakni “ Fil Harakah Barakah” di dalam pergerakan maka ada keberkahan. Contoh dari salah satu keberkahan yang didapat dari suatu pergerakan adalah terjalinnya relasi yang baik antara sesama krabat. Nabi Muhammad pun telah menjelaskan di dalam hadisnya “ barang siapa yang ingin dilapangkan dan diluaskan rizkinya maka jalinlah tali silaturahmi “ . membangun relasi berarti kita menjalin tali silaturahmi sesama muslim, dengan niat yang baik maka akan tercapai hasil yang baik pula.

Hidup yang diwarnai oleh beragam kesibukan mencerminkan sosok yang dinamis, yakni  penuh semangat dan pergerakan dalam menjalani setiap aktifitas. Dinamis berarti tidak statis, atau hidup dalam kepasifan, tanpa pergerakan dan ide-ide cemerlang yang mengirinya. Maka sifat dinamis inilah yang harus ditanamkan kepada setiap pelajar yang menuntut ilmu di mesir.

Disamping dinamis, ada satu poin lagi yang tidak kalah pentingnya dan juga harus ditanamkan pada benak kita, yaitu wawasan intelektual atau bisa diartikan juga dengan wawasan keilmuan. Ini merupakan hal yang sangat penting dan menjadi tujuan utama para penuntut ilmu. Maka dari itu urgensi intelektual jangan sampai di nomor duakan, bahkan dikesampingkan. Karena sampai sekarang pun bangsa Indonesia masih menghadapi degradasi keilmuan, kecerdasan dan wawasan intelektual, harus difikirkan dan dicarikan solusi yang paling tepat untuk keluar dari substansi permasalahan ini.

Bangsa Indonesia sangat membutuhkan, sosok generasi pemimpin yang dapat merubah bangsa kita menjadi lebih maju, berakhlak, bermoral, dan berkarakter. Ini merupakan permasalahan yang kompleks dan tidak sederhana, maka dari itu harus ditanamkan juga pada diri kita rasa nasionalisme terhadap bangsa, turut prihatin dengan fenomena bangsa  yang sedang terjadi. Bangsa Indonesia membutuhkan sosok generasi pemimpin yang intelek, cerdas dalam menyikapi permasalahan yang ada, dan berani mengambil resiko. Dari dinamika yang sudah kita ketahui bersama, seharusnya dapat menjadi sebuah batu loncatan kepada tiap individu kita, serta menjadi motivasi hidup yang senantiasa dijadikan parameter untuk meningkatkan kualitas serta kemampuan diri.

Jika kita kembalikan lagi dengan fenomena yang ada sekarang, di kalangan para masisir. Seharusnya kita harus lebih pandai dalam merancang skenario kehidupan di negri kinanah ini. Karena pada akhirnya kita sendirilah yang akan menjalani skenario kehidupan tersebut. Usaha yang paling tepat untuk menghadapi dinamika yang ada yaitu dengan mensinergikan antara sosok yang intelek dengan sosok yang dinamis. Karena pada hakikatnya dua hal tersebut saling berkaitan dan antara satu denngan yang lainnya saling menguatkan. Ketika dua sosok ini dapat bersinergi, maka akan muncul sosok ideal yang diharapkan oleh bangsa. Yang akan merubah nasib bangsa kita menjadi seperti yang diharapkan.

Dari serangkaian penjelasan tersebut, dapat kita simpulkan bersama bahwa sebenarnya kita semua bisa menjadi sosok masisir yang intelek dan dinamis, karena sebenarnya inilah yang menjadi tujuan kita bersama, ketika kita aktif dalam kegiatan keorganisasian dan beragam kegiatan diluar perkuliahan, tidak menghalangi kita untuk terus mengasah wawasan keilmuan kita di bangku perkuliahan, untuk terus berproses dan menempa diri dengan serangkaian target yang dirancang. Karena realisasi dalam bermu’amalah dengan krabat atau sahabat, baik dalam keorganisasian dan aktifitas lainnya didasarkan kepada ilmu yang kita dapatkan di bangku perkuliahan.

“ ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah” adalah sebuah pepatah arab yang dapat kita pakai sebagai prinsip hidup yang dapat menjadikan kita manusia yang intelek, dinamis dan dapat berbanfaat bagi orang banyak. Ternyata tidak hanya sebatas berguna bagi banyak orang saja, akan tetapi ilmu pengetahuan juga dapat mengangkat derajat ummat manusia.

Sebagaimaan firman Allah SWT di dalam Al-Qur’an “ niscaya Allah akan meninggikan orang-orang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( QS: Al-mujadalah : 11)

“ Masa depan kita dapat dilihat dari apa yang akan kita lakukan pada hari esok”

0 komentar:

Posting Komentar