Kamis, 18 Juli 2013

Masisir Bersiap Sambut Pemilu Raya

Masisir Bersiap Sambut Pemilu Raya

Akhir-akhir ini Masisir mulai sibuk dengan persiapan kepanitiaan yang begitu banyak. Setelah berakhirnya rentetan acara PPMI, kini mulai dibentuk kembali berbagai kepanitiaan untuk mengakhiri kepengurusan PPMI masa jabatan 2012-2013 dan juga untuk memulai kegiatan PPMI dengan para jawara baru. Seperti mulai dibentuk nya kepanitiaan Sidang Umum PPMI dan juga kepanitiaan pemilu raya.

Ketua Panitia Pemilu Raya (PPR) ditunjuk oleh (MPA) PPMI dengan kriteria yang salah satunya adalah mahasiswa lama yang telah menetap di kairo kurang lebih selama 2 tahun. Mengutip perkataan Amrizal Batubara, ketua MPA PPMI, kriteria ini dimaksudkan agar seorang ketua PPR memiliki pengalaman sehingga dapat membaca situasi dan kondisi dalam kepanitiaan. Selain itu Ketua PPR diharapkan Cakap dan vokal supaya mudah dalam mengkoordinir kinerja anggota kepanitiaan. Ia juga menegaskan bahwa PPR ini berdiri secara independen yang terdiri dari utusan tiap-tiap kekeluargaan, dalam artian pihak MPA tidak mempunyai hak intervensi setelah kepanitiaan tebentuk secara utuh. “Tidak ada sedikitpun campur tangan MPA dalam kepanitiaan ini, cuman kita mengawasi dari luar saja, bukan dari dalam karena mereka kan sudah punya SC dan Panwaslura” lanjut mantan ketua DKKM priode 2011-2012.

Sementara itu Ketua Kepanitiaan Pemilu Raya mengaku bahwa sampai hari kamis (18/7) ia masih menunggu datangnya utusan-utusan dari tiap kekeluargaan, “mungkin pihak kekeluargaan sendiri masih sibuk, sampai lupa untuk menunjuk delegasinya, ya Wallahua’lam lah” ujar Reza Jamna mahasiswa fakultas Ushuluddin.

Ia menjelaskan dengan mantap langkah-langkah yang harus dipersiapkan oleh panitia, seperti penjaringan kandidat, pendataan serta pendaftaran kandidat, screening, debat kandidat dan pemilihan president yang baru. “Insya Allah Pemilu Raya akan dilangsungkan 1 minggu setelah LPJ PPMI maka setelah diskusi dengan pihak MPA dan beberapa teman-teman, saya kira 15 orang sudah cukup untuk membentuk kepanitiaan ini” lanjut mahasiswa asal Medan ini. Di akhir penjelasannya dengan semangat dan penuh keyakinan, pemuda berdarah batak ini mengungkapkan bahwa selaku panitia mereka akan berusaha untuk tidak menunjukkan satu sikap mendukung kepada salah satu kandidat pada nantinya, karena pada dasarnya kepanitiaan mereka berada dibawah pengawasan panwaslura.

Terkait kesiapan PPR, panitia Sidang Umum PPMI pun tidak mau kalah untuk  mempersiapkan  kepanitiaannya, berhubung acara ini akan lebih awal dilangsungkan. ketua panitia Sidang Umum PPMI Miftah Firdaus menegaskan bahwa acara ini akan dilaksanakan pada hari Ahad (28/7/2013). “kepanitiaan ini hanya berjumlah 16 orang, dengan tujuan untuk memudahkan koordinasi antar sesama panitia” ujar mahasiswa tingkat 1 fakultas Syari’ah wal Qanun ini.

Lantas apa tanggapan president PPMI Jamil Abdul Latief soal pembentukan kepanitiaan pemilu raya ini ? ditemui di daerah Gami’ kawasan hay ‘asyir Nasr City, Selasa (16/7/2013), pria asal Cirebon ini menghimbau agar seluruh panitia pemilu raya memiliki kesiapan, kesungguhan dan netralitas, karena kepanitiaan ini berdiri secara independen. “yang jelas panitia harus menjaga netralitas dan supaya tidak ada kecendrungan kepada kedua belah pihak” ujarnya.

Semua masisir berhak untuk mencalonkan diri atau dicalonkan, lanjut Jamil, tetapi pada nantinya kemampuan dialah yang akan menentukan, apakah dia layak untuk dicalonkan atau mencalonkan dirinya. Ia juga menekankan bahwa dirinya tidak memiliki kecendrungan kepada siapapun, yang jelas semua kawan-kawan masisir yang memeiliki kemampuan, sudah tingkat 3 atau 4, maka dia berhak untuk maju pada pemilu raya tahun ini.

Pada akhir perbincangan, mahasiswa tingkat 4 fakultas dirasat islamiyah ini mengutarakan harapannya kepada para kandidat yang akan maju sebagai calon presiden PPMI tahun ini, yaitu untuk mempersiapkan niat yang baik, niat untuk berkhidmah dan niat untuk belajar berorganisasi.

Pernyataan seputar presiden PPMI yang ideal mulai booming di kalangan masisir, diantaranya Sekjen PPMI Zulfikar Hasibuan, ia berpendapat bahwa keidealan seorang pemimpin tercipta atas adanya ketaatan beragama, mutlak mempunyai basic kepemimpinan dan dapat merangkul serta menguatkan kawan-kawan masisir dalam hal akademis dan skill. Tak bersikap terlalu tegang, dalam artian santai,  juga bisa menjadi tolak ukur masisir dalam memecahkan  problematika yang dihadapi di berbagai lini, lanjut mahasiswa asal batang ini.

Kriteria lain juga dilontarkan oleh ketua Wihdah, Tsaqofina Hanifah. Dalam pandangannya, seorang presiden PPMI yang ideal harus bisa menempatkan diri dengan tepat. Berinteraksi dengan cakap dan seimbang dengan segala golongan, baik yang menyandang jabatan diatasnya semisal para anggota KBRI, ataupun yang masuk dalam cakupan kepemimpinannya layaknya para masisir. Tentunya ia juga dituntut pandai mengatur, memimpin dan mengarahkan para anggota PPMI khususnya dan seluruh masisir pada umumnya agar seluruh aspek yang ada bisa bersinergi mencipta sebuah kemaksimalan.

Hari-hari menjelang pemilu raya mulai digemparkan oleh sejumlah nama prediksi calon president PPMI priode 2013-2014 yang mulai terdengar di telinga Masisir. Beberapa nama pun muncul sebagai prediksi, diantaranya adalah Amrizal Batubara Ketua MPA PPMI tahun ini yang sebentar lagi akan menyelesaikan masa baktinya, ia mengungkapkan kesiapannya untuk maju sebagai kandidat calon president PPMI tahun ini. “iya, saya maju tahun ini, makanya saya cepat selesaikan masalah PPR ini, supaya nanti tidak ada omongan saya ikut intervensi dalam kepanitiaan ini” ujar mahasiswa tingkat 3 fakultas Bahasa Arab asal medan ini.

Kemudian nama yang juga mulai mencuat akhir-akhir ini yaitu Zulfikar Ganna Priyangga, mahasiswa tingkat 4 fakultas dakwah. Ia mengatakan jika dirinya memiliki kesempatan untuk maju pada tahun ini, maka ia akan memusyawarahkan dengan kawan-kawan terdekatnya dengan beberapa pertimbangan. “pertimbangan saya yang pertama, disini saya sudah tingkat akhir, kemudian di Indonesia ada beberapa bidang yang sudah depersiapkan untuk saya berkiprah disana” ujar Sekjen PPMI ini.


Prediksi ketiga jatuh kepada Abdullah Muttaqin, mahasiswa tingkat 4 fakultas syari’ah wal qanun. Ia mengungkapkan ketika ia memiliki kesempatan untuk maju dengan dukungan yang diberikan kepadanya, maka dirinya juga lebih memilih jalur istikhoroh untuk menentukan baik buruknya. “pada dasarnya saya orangnya tidak terlalu ambisius untuk mencalonkan diri, akan tetapi apabila ada teman-teman yang mempercayai saya untuk maju maka saya akan memikkirkannya lagi dan akan kita istikhorohkan” ujar bendahara umum orsat ICMI cairo ini. Dari ketiga prediksi calon president PPMI tahun ini siapakah yang akan menjadi kandidat terkuat ? biarlah waktu yag menjawab.

0 komentar:

Posting Komentar