Masisir Bersiap Sambut Pemilu Raya
Akhir-akhir ini Masisir mulai sibuk dengan persiapan kepanitiaan
yang begitu banyak. Setelah berakhirnya rentetan acara PPMI, kini mulai
dibentuk kembali berbagai kepanitiaan untuk mengakhiri kepengurusan PPMI masa jabatan
2012-2013 dan juga untuk memulai kegiatan PPMI dengan para jawara baru. Seperti
mulai dibentuk nya kepanitiaan Sidang Umum PPMI dan juga kepanitiaan pemilu
raya.
Ketua Panitia Pemilu Raya (PPR) ditunjuk oleh (MPA) PPMI dengan
kriteria yang salah satunya adalah mahasiswa lama yang telah menetap di kairo
kurang lebih selama 2 tahun. Mengutip perkataan Amrizal Batubara, ketua MPA
PPMI, kriteria ini dimaksudkan agar seorang ketua PPR memiliki pengalaman
sehingga dapat membaca situasi dan kondisi dalam kepanitiaan. Selain itu Ketua
PPR diharapkan Cakap dan vokal supaya mudah dalam mengkoordinir kinerja anggota
kepanitiaan. Ia juga menegaskan bahwa PPR ini berdiri secara independen yang
terdiri dari utusan tiap-tiap kekeluargaan, dalam artian pihak MPA tidak
mempunyai hak intervensi setelah kepanitiaan tebentuk secara utuh. “Tidak ada
sedikitpun campur tangan MPA dalam kepanitiaan ini, cuman kita mengawasi dari
luar saja, bukan dari dalam karena mereka kan sudah punya SC dan Panwaslura”
lanjut mantan ketua DKKM priode 2011-2012.
Sementara itu Ketua Kepanitiaan Pemilu Raya mengaku bahwa sampai
hari kamis (18/7) ia masih menunggu datangnya utusan-utusan dari tiap
kekeluargaan, “mungkin pihak kekeluargaan sendiri masih sibuk, sampai lupa
untuk menunjuk delegasinya, ya Wallahua’lam lah” ujar Reza Jamna
mahasiswa fakultas Ushuluddin.
Ia menjelaskan dengan mantap langkah-langkah yang harus
dipersiapkan oleh panitia, seperti penjaringan kandidat, pendataan serta
pendaftaran kandidat, screening, debat kandidat dan pemilihan president
yang baru. “Insya Allah Pemilu Raya akan dilangsungkan 1 minggu setelah LPJ
PPMI maka setelah diskusi dengan pihak MPA dan beberapa teman-teman, saya kira
15 orang sudah cukup untuk membentuk kepanitiaan ini” lanjut mahasiswa asal Medan
ini. Di akhir penjelasannya dengan semangat dan penuh keyakinan, pemuda
berdarah batak ini mengungkapkan bahwa selaku panitia mereka akan berusaha
untuk tidak menunjukkan satu sikap mendukung kepada salah satu kandidat pada
nantinya, karena pada dasarnya kepanitiaan mereka berada dibawah pengawasan
panwaslura.
Terkait kesiapan PPR, panitia Sidang Umum PPMI pun tidak mau kalah
untuk mempersiapkan kepanitiaannya, berhubung acara ini akan
lebih awal dilangsungkan. ketua panitia Sidang Umum PPMI Miftah Firdaus
menegaskan bahwa acara ini akan dilaksanakan pada hari Ahad (28/7/2013).
“kepanitiaan ini hanya berjumlah 16 orang, dengan tujuan untuk memudahkan
koordinasi antar sesama panitia” ujar mahasiswa tingkat 1 fakultas Syari’ah wal
Qanun ini.
Lantas apa tanggapan president PPMI Jamil Abdul Latief soal
pembentukan kepanitiaan pemilu raya ini ? ditemui di daerah Gami’ kawasan hay
‘asyir Nasr City, Selasa (16/7/2013), pria asal Cirebon ini menghimbau agar
seluruh panitia pemilu raya memiliki kesiapan, kesungguhan dan netralitas,
karena kepanitiaan ini berdiri secara independen. “yang jelas panitia harus
menjaga netralitas dan supaya tidak ada kecendrungan kepada kedua belah pihak”
ujarnya.
Semua masisir berhak untuk mencalonkan diri atau dicalonkan, lanjut
Jamil, tetapi pada nantinya kemampuan dialah yang akan menentukan, apakah dia
layak untuk dicalonkan atau mencalonkan dirinya. Ia juga menekankan bahwa
dirinya tidak memiliki kecendrungan kepada siapapun, yang jelas semua
kawan-kawan masisir yang memeiliki kemampuan, sudah tingkat 3 atau 4, maka dia
berhak untuk maju pada pemilu raya tahun ini.
Pada akhir perbincangan, mahasiswa tingkat 4 fakultas dirasat
islamiyah ini mengutarakan harapannya kepada para kandidat yang akan maju
sebagai calon presiden PPMI tahun ini, yaitu untuk mempersiapkan niat yang
baik, niat untuk berkhidmah dan niat untuk belajar berorganisasi.
Pernyataan seputar presiden PPMI yang ideal mulai booming di
kalangan masisir, diantaranya Sekjen PPMI Zulfikar Hasibuan, ia berpendapat
bahwa keidealan seorang pemimpin tercipta atas adanya ketaatan beragama, mutlak
mempunyai basic kepemimpinan dan dapat merangkul serta menguatkan kawan-kawan
masisir dalam hal akademis dan skill. Tak bersikap terlalu tegang, dalam artian
santai, juga bisa menjadi tolak ukur
masisir dalam memecahkan problematika
yang dihadapi di berbagai lini, lanjut mahasiswa asal batang ini.
Kriteria lain juga dilontarkan oleh ketua Wihdah, Tsaqofina
Hanifah. Dalam pandangannya, seorang presiden PPMI yang ideal harus bisa menempatkan
diri dengan tepat. Berinteraksi dengan cakap dan seimbang dengan segala
golongan, baik yang menyandang jabatan diatasnya semisal para anggota KBRI, ataupun
yang masuk dalam cakupan kepemimpinannya layaknya para masisir. Tentunya ia
juga dituntut pandai mengatur, memimpin dan mengarahkan para anggota PPMI
khususnya dan seluruh masisir pada umumnya agar seluruh aspek yang ada bisa
bersinergi mencipta sebuah kemaksimalan.
Hari-hari menjelang pemilu raya mulai digemparkan oleh sejumlah
nama prediksi calon president PPMI priode 2013-2014 yang mulai terdengar di
telinga Masisir. Beberapa nama pun muncul sebagai prediksi, diantaranya adalah
Amrizal Batubara Ketua MPA PPMI tahun ini yang sebentar lagi akan menyelesaikan
masa baktinya, ia mengungkapkan kesiapannya untuk maju sebagai kandidat calon
president PPMI tahun ini. “iya, saya maju tahun ini, makanya saya cepat
selesaikan masalah PPR ini, supaya nanti tidak ada omongan saya ikut intervensi
dalam kepanitiaan ini” ujar mahasiswa tingkat 3 fakultas Bahasa Arab asal medan
ini.
Kemudian nama yang juga mulai mencuat akhir-akhir ini yaitu
Zulfikar Ganna Priyangga, mahasiswa tingkat 4 fakultas dakwah. Ia mengatakan
jika dirinya memiliki kesempatan untuk maju pada tahun ini, maka ia akan
memusyawarahkan dengan kawan-kawan terdekatnya dengan beberapa pertimbangan.
“pertimbangan saya yang pertama, disini saya sudah tingkat akhir, kemudian di
Indonesia ada beberapa bidang yang sudah depersiapkan untuk saya berkiprah
disana” ujar Sekjen PPMI ini.
Prediksi ketiga jatuh kepada Abdullah Muttaqin, mahasiswa tingkat 4
fakultas syari’ah wal qanun. Ia mengungkapkan ketika ia memiliki kesempatan
untuk maju dengan dukungan yang diberikan kepadanya, maka dirinya juga lebih
memilih jalur istikhoroh untuk menentukan baik buruknya. “pada dasarnya saya
orangnya tidak terlalu ambisius untuk mencalonkan diri, akan tetapi apabila ada
teman-teman yang mempercayai saya untuk maju maka saya akan memikkirkannya lagi
dan akan kita istikhorohkan” ujar bendahara umum orsat ICMI cairo ini. Dari ketiga
prediksi calon president PPMI tahun ini siapakah yang akan menjadi kandidat
terkuat ? biarlah waktu yag menjawab.
0 komentar:
Posting Komentar